Thursday, May 15, 2008

Kebaya Pengantin Nan Elegan

Berdiri di atas pelaminan dengan kebaya, tentu bukan hal asing. Namun, kebaya pengantin akan tampil lebih elegan dan anggun jika didesain dengan garis rancang yang lebih modern, tanpa meninggalkan kesan tradisional yang kuat.

ITA ADNAN

Diadaptasi dari baju kurung dengan leher model turtleneck berbahan lace ini semakin memukau dengan dipenuhi manik-manik.

Kebaya pendek bergaya khas Sunda ini tampil elegan melalui warna cokelatnya yang kuat.

Inspirasi Melayu Deli mengalir pada kebaya panjang berleher V rendah dengan detail pleats.

Kebaya panjang berleher Sabrina semakin cantik dengan detail plits dibagian pinggul.

Kesan modern ditonjolkan melalui kebaya basic yang dipadukan skirt panjang berpotongan A-line berbahan tenun sutera

Ingin tampil unik? Kenakan kebaya panjang putih nan elegan berbahan lace dengan leher off sholder yang makin anggun dengan draperi di bagian belakang.

TENTUKAN WARNA KEBAYA
1. Bahan kebaya dan aksesori yang memesona, tetap harus didukung oleh pemilihan warna busana yang menarik. Jangan lupa, sesuaikan dengan tema pesta, warna kulit, dan bentuk tubuh pemakai.
2. Untuk pesta siang hari, pilih kebaya pengantin dengan warna-warna pastel yang lembut. Untuk pesta malam hari, kebaya dengan warna terang dan kuat bisa menjadi pilihan.
3. Bagi pemilik tubuh besar, sebaiknya hindari warna-warna terang. Sebaliknya, pemilik tubuh mungil, bisa menggunakan kebaya berwarna terang atau cerah.

SEBELUM MEMBUAT KEBAYA
1. Pada umumnya, desainer sudah mematok harga minimal untuk desain dan bahan kebaya. Namun, jangan ragu untuk lebih banyak bertanya sebelum memesan.
2. Setiap desainer memiliki garis rancang khasnya masing-masing. Pastikan, desainnya cocok dengan selera dan keinginan Anda.
3. Manfaatkanlah sang desainer! Mulai dari konsultasi pembuatan sketsa hingga kesempatan fitting kebaya. Ada beberapa desainer yang juga melayani jasa konsultasi ketika akan berbelanja bahan kebaya pengantin. Gunakan kesempatan emas ini, agar harga yang dipatok menjadi sepadan dengan jasa sang desainer.


Aku, Anugerah dan Kebaya By Anne Avantie

Ikon kebaya pengantin moderen yang sering tampil pada Wedding Indonesia directory, Anne Avantie, pada hari Kamis, 19 April 2007 ini menggelar show tunggalnya di Hotel Mulia, Jakarta. Mengambil judul yang sama dengan bukunya, "Aku, Anugerah dan Kebaya", pergelaran ini terasa istimewa karena didukung oleh elemen seni bercitarasa tinggi yang menonjolkan eksotika etnik sesuai napas kebaya.

Pergelaran yang berlangsung dalam nuansa traditional Jawa tersebut didukung oleh 65 model yang sebagian besar diantaranya adalah artis ibukota dari beberapa generasi. Mulai dari Marini, Roy Marten, Alex Komang, Venna Melinda, Happy Salma, Oky Asokawati hingga Dominique. dan juga model dari negri tetangga Malaysia dan Singapura

Pergelaran itu menampilkan kebaya dari masa ke masa, tanpa meninggalkan akar budaya bangsa. Pada sekuen pertama, ditampilkan tujuh model kebaya asli Indonesia yang dibawakan oleh tujuh Putri Indonesia.

Pergelaran dilanjutkan dengan tampilan atraktif, imajinatif dan anggun. Serangkaian kebaya yang ditampilkan juga sarat dengan detail. Penggunaan payet, sulam dan manik memberikan kesan gemerlap.

Gaun gong dari Anne Avantie hadir dalam kebaya bludru dengan sentuhan benang emas di tepi (gim) yang menutup pergelaran malam itu. Diakui oleh Anne, kebaya ini memang ia dedikasikan untuk para pembuat kebaya gim.

Aku, Anugerah, dan Kebaya, didukung pengarah gaya Ananta Kanapi, art director Rama Suprapto, stage manager Inet Leimena, dan music director Rahayu Supanggah.

Saya amat menjunjung tinggi kebaya klasik. Apa yang saya lakukan pada kebaya adalah bukti rasa cinta untuk mempertahankan busana klasik Indonesia ini, dan memberinya warna agar luwes menembus jaman, Anne Avantie

Tren Kebaya Modern dari Marga Alam

Glamor Tanpa Mengumbar Sensualitas.

KEKUATAN MOTIF – Kekuatan karya cipta kebaya Marga Alam terletak pada hiasan motif dan pemakaian hiasan manik-manik.


JAKARTA – Bagaimana keharusan tren kebaya untuk pesta resmi? Pertanyaan ini pantas dijawab oleh perancang kebaya Marga Alam (35), yang merintis kerjanya itu sejak tahun 1997. Dia dikenal cerdik menyelaraskan brokat dan batik yang senada motifnya, dan saling menunjang.

Karya kebayanya harmonis dan glamor, tanpa mengumbar sisi sensual dan seksualitas pemakai. Namun, ia biasa
mengikuti situasi di mana pergelaran busana dan wilayah pelanggannya berada. ”Di Indonesia dan luar negeri berbeda.Saya harus bisa mengikuti pola budaya di setiap negara,” kata perancang yang kebayanya telah dikenal hingga Malaysia, Thailand dan Hong Kong itu.
Umumnya dia merancang kebaya panjang, yang kini tak hanya dipakai kalangan wanita Melayu. Marga juga cermat memadu kebaya dengan warna kulit pemakai secara fleksibel.
Marga tak takut karya kebayanya jadi monoton, karena selalu berupaya mengeluarkan detail dan motif terbaru. ”Ini dibantu dengan perkembangan industri tekstil yang kian terus maju,” sambungnya.

Inovasi Ruwet
Ada perbedaan utama dengan perancang kebaya lain, Marga membongkar desain, detail dan penempatan motifnya berulang-ulang. Alasannya, karena setiap karya kebayanya disontek orang. Dia sengaja melakukan inovasi ruwet, biar sulit ditiru.
Marga juga dipandang sukses mengubah pasar kebaya jadi tak terbatas. Ini terwujud karena tekadnya yang kuat membuat karya kebaya terbaik. Tugasnya bisa lancar, diyakini Marga, karena pengerjaannya berlandaskan ibadah dan hobi.

”Agar tetep dicari dan menghasilkan rezeki,” ungkapnya, usai menggelar koleksi kebaya terbaru di Lamoda CafĂ©, Plaza Indonesia, Minggu (9/11) petang.
Bayangkan, tiap kali pelanggannya bisa membeli atau memesan hingga 15-20 setel kebaya. Marga mengaku membuat kebaya butuh penanganan spesial, karena sifatnya yang sensitif. ”Butuh pengalaman pada penanganan bahan-bahannya. Keahlian sangat diperlukan untuk menyelaraskannya ke berbagai jenis tubuh. Tak bisa buru-buru,” jelas Marga.
Kekuatan kebaya Marga terletak pada motif dan pemakaian manik-manik. Itu yang paling membedakannya dari desainer kebaya lain.
Hampir segala proses produksi ditanganinya sendiri. ”Kontrol dilakukan 100 persen sehingga benar-benar selesai,” lanjut Marga.

Bangga
Sejak awal dia mengaku bangga dengan kain-kain tradisional. Kesemua kebayanya bersumber dari ide baju tradisional kebaya, yang inspirasinya diambil dari sejumlah daerah di Indonesia; yakni Jawa, Sunda, Sumatra dan Sulawesi.
Di kesempatan pergelaran kebayanya yang terbaru, (9/11), Marga Alam menyuguhkan karya kebaya modern yang memakai materi brokat Prancis, renda Prancis, tule Inggris, dan bahan sutra sebagai pendukungnya.
Marga Alam menciptakan beberapa gaun yang dipadupadankan dengan batik Jawa tradisional, batik modern, songket Palembang, dan sarung Donggala Sulawesi.
Dia melakukan teknik pembuatan kebaya dengan cara pengaplikasian dari brokat ke atas bahan sutra, atau dengan bordir yang diaplikasikan di atas brokat, dengan ditambah payet, mote, dan kristal. Segalanya itu telah menjadi keistimewaan rancangan kebaya etnik modern, dan menjadi ciri spesial dari Marga Alam.
Dalam hal motif bordir, Marga memilih segi motif-motif dari Indonesia untuk hiasan kebaya rancangannya.
Menyinggung harga jual kebayanya, dia membaginya dalam berbagai keperluan, dan dimulai dari kebaya pesta seharga Rp 3.500.000 hingga kebaya pengantin yang berharga sekitar Rp 7.500.000 - Rp 15.000.000.
Marga mengkhususkan dirinya pada kebaya adibusana. ”Karena di mal, kebaya jarang yang beli … Saya ngumpet di Tebet (domisili butiknya), malah banyak yang dateng. Mereka menghargai karya seni dan hal yang berbeda,” cerita Marga.
Kalangan pelanggannya terdiri dari para ibu rumah tangga seusia 30 - 40 tahun, ataupun wanita dewasa di atas 25 tahun.
Menilai batasan sensual dari karya kebayanya, Marga menyebut batas kewajaran di atas lutut, lengan dan dada. ”Bila keterlaluan, orang malu pakeknya,” ujar mantan Top Model Indonesia (1989) itu.
Marga mulai terjun ke desain fashion sebagai perancang gaun pengantin internasional. Namun, memilih lompat ke rancangan kebaya, karena ingin sesuatu yang baru. Dia lalu membuat kebaya aplikasi detail lengan dan sambungan yang selaras couture pengantin internasional. Debutnya berawal sebagai Juara I se-ASEAN (1985) melalui baju pengantin yang dipadupadankan dengan kebaya internasional.
(SH/john js)